Archive for November 2017
Apa kabar
lelakiku? Bagaimana keadaanmu? Seberapa menyenangkan harimu tanpa hadirku? Aku
yakin kau sedang baik-baik saja dan harimu tentu amat menyenangkan bersamanya yang
lebih mampu menciptakan zona bahagia dalam hidupmu. Kau tau? Di belahan dunia
yang tak kau ketahui, aku menyimpan sejuta rindu untukmu, rindu yang tak pernah
terungkap olehku, berbagai macam kerinduan yang kusimpan tak pernah mampu kau
terjemahkan. Tak mengapa bila kau tak mampu untuk itu. Sebab dalam hidupmu, aku
hanyalah perindu yang tak tampak dalam lintas bahagiamu. Tapi taukah kau? Kau
adalah satu-satunya kaum Adam yang mampu melintasi jalan bahagiaku tanpa perlu
kau taati rambu-rambu dalam lintas itu. Kau melintas saja sudah cukup bagiku.
Sebab, kau adalah sumber bahagia dalam lintasanku. Sungguh, aku sangat merindu.
Mungkin jika merindumu harus kubayar dengan rupiah, maka aku adalah wanita
dengan hutang terbanyak sebab aku merindumu di setiap saat dalam hidupku.
Beberapa
hari ini, aku bak seorang penguntit dalam hidupmu, apa yang kau lakukan selalu
menjadi suatu ketertarikan tersendiri untuk melewati hari. Meski dengan
mengetahui apa yang kau lakukan hanya menambah goresan luka. Kau tak akan
pernah sadar seberapa dalam luka ini telah menggoresku, kesadaranmu saat ini
hanya kau limpahkan pada seseorang yang bahkan tak tau bagaimana kau melalui
harimu, bagaimana kau melalui saat tersulitmu. Kurasa dia wanita yang
beruntung, karna kau selalu membagi sebagian besar bahagiamu padanya. Sedangkan aku? Aku hanya wanita bodoh yang berusaha untuk
selalu ada ketika kau membutuhkan seorang untuk berbagi kepedihan. And it’s enough to know that you’ve been
owned, really enough to tear me apart.
Jika boleh,
aku ingin kau menyampaikan salamku pada wanitamu saat ini, katakan padanya
bahwa dahulu aku adalah wanita yang selalu ada untukmu dan sangat mencintaimu
namun tak sempat untuk memilikimu karna kau lebih memilihnya untuk menemani
harimu. Semoga bahagia selalu menyertaimu dan kekasihmu. Dan semoga Tuhan
mengirimkanku seseorang yang mencintaiku dan semoga aku bisa mencintainya lebih
dalam dari cintaku padamu dahulu.
With love,
Firda Nurdiana.